Jumat, 11 Maret 2011

SBY Mengelus Dada, Ibu Ani Menangis



JAKARTA - Terpukul karena tudingan penyalahgunaan kekuasaan dalam pemerintahannya. Ibu Negara Ani Yudhoyono pun meneteskan air mata.

"Saya kira perasaan Presiden, perasaan kita, mungkin kawan-kawan tahu yang namanya perasaan rasanya bagaimana kita difitnah," kata kata Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi usai Salat Jumat di Istana, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (11/3/2011).

Sudi mengatakan tudingan itu membuat Ibu Ani menangis membaca pemberitaan tersebut. "Terus terang, Ibu Negara sangat terpukul, Ibu Negara menangis," kata Sudi.

Karena, Ibu Ani menilai benar-benar-benar tidak ada secuil yang dituduhkan itu dilakukan olehnya. "Kegiatan beliau (Ibu Ani-red) transparan. Apapun, bidang sosial, penghijauan lingkungan, itu dilakukan secara transparan," kata Sudi.

Sudi juga mengatakan, kalimat pertama Presiden SBY saat mendegar berita itu SBY hanya mengelus dada sambil berkata Naudzubillah

"SBY hanya mengelus dada dan berkata nauzubilah dan mengatakan itu tidak kita lakukan," kata Sudi.

Sudi juga mengatakan, Ibu Negara akan memberikan penjelasan terkait pemberitaan tersebut. "Mari ramai-ramai kita hadapi mereka," katanya.
http://news.okezone.com


Sabtu, 26 Februari 2011

Begundal Lowokwaru



BEGUNDAL LOWOKWARU

Sebuah sejarah atau sebuah aib? sebuah revolusi atau pendobrak tradisi monoton tentang gelombang dari kota kecil yang tak pernah diperhitungkan seperti Malang dan menjadi sebuah cerita berskala lebih luas. Tempat itu bernama Singosari, tempat dimana Ken Arok membuat sebuah revolusi sejarah yang tak pernah di perhitungkan beberapa abad kemarin. Sepuluh tahun kemarin Begundal Lowokwaru hanya sebuah selentingan ringan dari mulut Indra binatang dan Ustardz Chipeng, tentang sebuah perubahan tidak harus di lakukan di kota atau kota metropolitan, semua bisa di mulai tergantung dengan apa yang harus dimulai, lahirlah sebuah band tanpa personil bernama Begundal Lowokwaru, sebuah band yang sedikit banyak terpengaruh band-band lokal yang nakal dan mempunyai statement tentang fashion punk yang jelas pada era itu, seperti Laga Bara, Runtah, dan juga komunitas-komunitas street punk era awal seperti Realino, Sriwedari, Meruya, dan banyak lagi. Hari itu sekitar jam 8 malam, 31 desember 1998, Indra Bintang dan Ustardz chipeng berencana merayakan tahun baru di klayatan, diatas motor akhirnya lahirlah nama Begundal Lowokwaru, sebuah band dengan dua personil, dan esok harinya beberapa personil seperti, Buyung Mukembe, age' pipo pilipo AKA Panda, Sableng, Fordi, Koko Ombat, membantu proyek gak jelas itu.Berbekal lagu-lagu yang tercipta di perempatan kecil Sidodadi, sebuah tempat didekat pasar Singosari,
Begundal Lowokwaru mulai berani unjuk gigi di panggung-panggung kecil acara punk atau kadang dapat sisa waktu dari penampilan salah satu kerabat mereka, sebuah band skapunk Skatoopid.Dan waktu mulai bergulir, lagu-lagu seperti Road to the bottle(equality), oi!seplok, ataupun saudara sebotol mulai akrab dikumandangkan. Dengan mengangkat mengangkat isu-isu jalanan dengan cara penulisan lirik yang lebih gamblang, Begundal Lowokwaru mulai merangkul audiensi yang lebih luas, walaupun tidak sedikit yang mempertanyakan ataupun menentang isu-isu yang mereka tawarkan.Setelah lahir beberapa lagu yang dirasa cukup untuk membuat sebuah album, dan personil yang dirasa cukup, Begundal Lowokwaru merekam album pertama mereka yang kemudian diberi judul Street drunk rock, di Nada Musica studio surabaya, album ini berisi 11 lagu straight to the point street punk anthem, dengan personil, ustardz Chipeng(vokal), John gembel gua Selarong(gitar), Sableng tangisan boot(bass), gopel titisan kiley(drum), dan dibantu Paduan suara Punkemiz Antartika Sidoarjo, Album ini keluar dipasaran di bawah label Street drunk rock records pada akhir 1999. Setelah keluarnya album ini, lagu-lagu begundal yang sebelumnya hanya dinyanyikan teman-teman mereka, kini mulai berkumandang dibeberapa komunitas yang bisa di bilang awal waktu itu, tawaran panggung mulai dari Jakarta hingga pulau Dewata mereka libas semua, penjualan album yang mencapai 2000 keping bisa dibilang cukup fenomenal untuk sebuah band dari kota kecil dengan kemampuan bermusik yang ala ala kadarnya. Album pertama dengan respon yang cukup bagus ini mengantarkan Begundal Lowokwaru mengerjakan proyek split album dengan salah satu baurekso Sayidan Skinhead "the Sardonic", album ini dikerjakan diYogyakarta dan dirilis oleh Realino records Yogyakarta, berisi 11 lagu dari dua band ini dan beredar dengan sangat terbatas hanya 75 kopi! Setelah rilis split mereka beredar, masa ini banyak terjadi perubahan, John gembel mengundurkan diri, age' pipo pilipo masuk kembali mengisi posisi bas dan Sableng mengisi posisi gitar ritem, dan Begundal Lowokwaru juga menggamit Antok Celeng diposisi gitar utama. Dengan formasi ini Begundal Lowokwaru menggodok materi album kedua mereka, Akhirnya sebelas lagu yang mayoritas berbahasa Inggris ini dirilis pada awal 2003, Dengan titel "Suburban legion" album ini secara musikal merupakan explorasi atau pendewasaan dari musik Begundal Lowokwaru itu sendiri, dengan penambahan alat musik tradisional/alat yang dipakai untuk berjualan arbanat, menjadikan musik Begundal Lowokwaru sebagai wacana baru bagi Indonesian punk scene.Setelah Fase album ini, Begundal Lowokwaru terbentur antara hidup dan musik, Sableng dan Celeng harus bekerja di Bali, Ustardz Chipeng pergi ke Kalimantan, dan Gopel ke Sumatera, Pada Fase ini Indra Binatang berusaha memperpanjang nafas Begundal Lowokwaru dengan bantuan beberapa teman. Masa kurang bergeliatnya Begundal Lowokwarupun berlangsung cukup lama,dalam kurun waktu itu Begundal Lowokwaru hanya menghasilkan 1 lagu untuk kompilasi patriot 666 records bali berjudul ...And the bottle for all, dan juga rilis dari Realino Records Oi! penalti. Akhir 2004 Ustardz Chipeng kembali ke Malang, Antok Celengpun beberapa saat sebelumnya sudah berlabuh di Malang, beberapa lagu barupun mulai di geber dengan Formasi, Ustardz Chipeng, Antok Celeng, Age' pipo pilipo, Bansheng blokotok, dan Udin Bach Cock(screaming factor). Dengan Formasi ini Begundal melahirkan beberapa lagu di studio ANTZ Malang, 4 lagu yang mereka hasilkan mulai berkelana dari komputer ke komputer dengan bentuk MP3, dengan format lebih ringan tapi lebih rapi dan pasti sangat beraroma Begundal, walaupun masih berbentuk demo lagu-lagu tersebut mulai menjadi Anthem di kota dingin ini. Awal 2006 terjadi lagi pergantian personil ditubuh Begundal Lowokwaru, Bansheng Blokotok berhenti karena tidak siap dengan jadwal tour yang padat yang sering berbenturan dengan pekerjaannya, sedangkan Udin Bach cock harus lebih serius dengan bandnya sendiri Screaming Factor, kemudian posisi mereka di isi kembali oleh si anak hilang Indra Binatang yang mulai jarang bermain band karena Skatoopid vakum, dan teman seperjuangan Indra binatang di proyek diskopunk-nya Diskoteror, an independence drumer,Rosi Kobra (yg sering membantu beberapa band signifikan di Malang) di posisi drum. Dan formasi inipun mulai menggeber materi untuk album selanjutnya, setelah kesibukan personil dan jadwal tour yang lumayan padat dari kota kekota, akhirnya berbekal 20 lagu mereka menggilas WW studio Malang untuk merekam album ke-3 mereka, setelah merekam materi dasar pengerjaan mixing dan mastering dikerjakan di GG studio, hanya sembilan lagu yang dimuat album terbaru mereka. Dengan titel Punk Is A Threat Not A Fashion Tips( Goin' Traditional ) Album ini mulai menggoyang pasaran pada maret 2008, dengan penjualan yang fantastis mencapai 1000 keping lebih setelah 2 bulan pertama, album ini merupakan jawaban atas kehausan para penikmat Begundal Lowokwaru yang merindukan karya mereka sejak lama, Di Fase ini sekali lagi Indra Binatang harus menghilang sekali lagi untuk membangun mahligai perkawinan, dan posisinya sementara digantikan oleh gitaris serbabisa Acoy Geboy (SATCF,kids next door,soldiers embrace), Feri Gendut (Dive into Summer),dan sekarang acoy telah terbaptis menjadi bagian keluarga besar BL. Dengan formasi terakhir ini mereka menggulung jawa-bali selama april sampai Juni.Dan sekarang Begundal sedang bekerja, menggodok, berlatih, fingering, dan merekam materi2 baru untuk album ke-4 mereka.



Kamis, 20 Januari 2011

SSB UB-82 Perebutkan Piala Dispora

SSB UB-82 Perebutkan Piala Dispora

HandonoHandono
Sekolah Sepak Bola Universitas Brawijaya 82 (SSB UB-82) siap ikuti Kompetisi Perebutan Piala Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Timur U-15 (usia 15 tahun). Selama tiga hari (23-25/7), kegiatan ini akan diselenggarakan di Kediri dan Tulungagung.
Skuad asuhan H. Totok Mudjiarto dan Hadi Prayitno ini akan memberangkatkan 16 pemain, pelatih serta manajer tim pada kompetisi yang diikuti 24 pengcab (pengurus cabang) se-Jawa Timur tersebut. Manajer SSB, Handono, mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan diri dengan latihan teknik dan fisik menuju perebutan piala Dispora ini.
"Sebetulnya target kami hanya mengikuti kompetisi internal Tirta Dharma yang skalanya lebih kecil tetapi ternyata justru dipanggil untuk ikut kompetisi ini", ujar Handono. Pihaknya sendiri mengaku bangga skuad asuhannya diundang ikut perebutan piala Dispora. Pasalnya, kompetisi ini hanya diikuti pengcab besar di Jawa Timur, sementara SSB UB-82 hanya sekedar sekolah sepak bola biasa. Handono menduga, undangan ini didasarkan pada prestasi dan reputasi SSB UB-82 yang akhirnya dianggap mampu bertanding menghadapi pengcab-pengcab tersebut.
Piala Dispora ini merupakan seleksi awal menuju Piala Medco U-15 yang akan diselenggarakan di Jakarta awal Agustus nanti. Tim yang lolos di Piala Medco, tambah Handono, akan dikirim menuju kejuaraan U-16 di Uzbekistan. "Ajang bergengsi di Uzbekistan biasanya menjadi seleksi awal pemain tim nasional yang akan diikutsertakan dalam pelatihan sepak bola di Uruguay", kata dia. "Banyak pemain berbakat di SSB UB-82 sehingga peluang pemain untuk ikut pelatihan di Uruguay pun terbuka lebar", terangnya. Karena itu, kepada sivitas akademika UB, pihaknya meminta dukungan baik materi maupun immateri demi keberhasilan tim SSB UB-82 pada setiap kompetisi yang diikuti.

http://prasetya.ub


Jumat, 14 Januari 2011

habib syech

Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf


Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf adalah salah satu putra dari 16 bersaudara putra-putri Alm. Al-Habib Abdulkadir bin Abdurrahman Assegaf ( tokoh alim dan imam Masjid Jami' Asegaf di Pasar Kliwon Solo), berawal dari pendidikan yang diberikan oleh guru besarnya yang sekaligus ayah handa tercinta, Habib Syech mendalami ajaran agama dan Ahlaq leluhurnya. Berlanjut sambung pendidikan tersebut oleh paman beliau Alm. Habib Ahmad bin Abdurrahman Assegaf yang datang dari Hadramaout.

Habib Syech juga mendapat pendidikan, dukungan penuh dan perhatian dari Alm. Al-Imam, Al-Arifbillah, Al-Habib Muhammad Anis bin Alwiy Al-Habsyi (Imam Masjid Riyadh dan pemegang magom Al-Habsyi). Berkat segala bimbingan, nasehat, serta kesabaranya, Habib Syech bin Abdulkadir Assegaf menapaki hari untuk senantiasa melakukan syiar cinta Rosul yang diawali dari Kota Solo. Waktu demi waktu berjalan mengiringi syiar cinta Rosulnya, tanpa disadari banyak umat yang tertarik dan mengikuti majelisnya, hingga saat ini telah ada ribuan jama'ah yang tergabung dalam Ahbabul Musthofa. Mereka mengikuti dan mendalami tetang pentingnya Cinta kepada Rosul SAW dalam kehidupan ini.

Ahbabul Musthofa, adalah salah satu dari beberapa majelis yang ada untuk mempermudah umat dalam memahami dan mentauladani Rosul SAW, berdiri sekitar Tahun 1998 di kota Solo, tepatnya Kampung Mertodranan, berawal dari majelis Rotibul Haddad dan Burdah serta maulid Simthut Duror Habib Syech bin Abdulkadir Assegaf memulai langkahnya untuk mengajak ummat dan dirinya dalam membesarkan rasa cinta kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW .

Sampai sekarang, Habib Syech masih melantunkan syair-syair indah nan menggetarkan hati Sholawat Shimthud Durror di berbagai tempat, untuk di Jogja setiap malam Jumat Pahing di IAIN SUKA, Timoho.

Sholawat rutin :
setiap hari Rabu Malam dan Sabtu Malam Ba'da Isyak di Kediaman Habib Syech bin Abdulkadir Assegaf .
Pengajian Rutin Selapanan Ahbabul Musthofa
- Purwodadi ( Malam Sabtu Kliwon ) di Masjid Agung Baitul Makmur Purwodadi.
- Kudus ( Malam Rabu Pahing ) di Halaman Masjid Agung Kudus.
- Jepara ( Malam Sabtu Legi ) di Halaman Masjid Agung Jepara .
- Sragen ( Malam Minggu Pahing ) di Masjid Assakinah, Puro Asri, Sragen.
- Jogja ( Malam Jum'at Pahing ) di Halaman PP. Minhajuttamyiz, Timoho, di belakang Kampus IAIN.
- Solo ( Malam Minggu Legi ) di Halaman Mesjid Agung Surakarta.

Jangan hanya main band meniru dan mengidolakan gaya orang-orang kafir, tapi Nabi sendiri tidak pernah ditiru dan dipuji puji! Sudah saatnya bersholawat, menjunjung, memuji dan meniru Nabi Muhammad SAW agar memperoleh syafaatnya dan beliau mengakui kita sebagai umatnya, karena percuma saja kita yg mengaku ngaku umatnya, tapi tidak pernah bersholawat.

Berikut ini adalah koleksi sholawatan bareng Habib Syech Abdul Qodir Assegaf.
01. Yaa Arhamarrahimiinn
02. Yaa Maulidal Musthofa
03. Yaa Syayyidarrasul Yaa Tohir
04. Yaa Robbi Yaa AlimulHal
05. Bi Rojauka
06. Bijahil Musthofalmuchtar
07. Binafsi Afdii
08. Busyrolanaa
09. Dunuunii
10. Lighoiri Jamalikum
11. Maulana Yaa Maulanaa
12. Qod Tamammallahu maqosyidana
13. Sholawatullohi Taghsya
14. Yaa Dzaljalaali Wal Ikraam
15. Yaa Laqolbi
16. Yaa Latifa Bilibad
17. Yaa Maulidal Musthofa
18. Yaa Rasulalloh Salamun Alaik
19. Yaa Robbi Makkah
20. Yaa Robbibil Musthofa
21. Yaa Nabi Salam
22. Ya Habib
23. Qowiyah
24. Ya Alloh Biha
25. Maqoshidna
26. La Ilaha Ilallah
27. Ya Ala Batin Nabi
http://www.maskholil.co.cc


Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More